Sunday, 9 June 2013

Kisah Sebiji Benih

Ada sebuah benih yang tercecer & tidak dipedulikan orang. Benih itu kesepian merasa dirinya tidak berharga. Suatu hari, angin kencang datang, ia terhempas jatuh ke sebuah tanah terbuka & terpanggang di bawah sinar matahari. Ia menangis, sedih, bingung, Mengapa ia harus mengalami hal ini?

Tak lama air hujan turun sebagai ganti terik matahari; kadang gerimis & kadang hujan deras.

Sekian tahun kemudian, ia melihat seorang pengelana duduk di dekatnya, & berkata: Terima kasih TUHAN untuk pohon yang rindang ini, Saya sangat membutuhkan istirahat.

Benih pun berpikir: Apa yg kamu bicarakan ?

Benih itu memang melihat ada beberapa orang duduk di dekatnya dalam beberapa tahun terakhir, namun tak ada yg berbicara seperti itu.

Orang berbicara kepada benih: Kamu Siapa ?

Benih: Ini aku Benih.

Orang : Kamu bukan benih ! Tapi pohon raksasa !

Benih : Benarkah ?

Orang : Ya! Kamu pikir kenapa banyak orang datang ke sini ? Untuk merasakan keteduhanmu ! SADARLAH ! TUHAN TELAH lakukan ini dengan berjalannya waktu.

Benih menjadi sadar siapa dirinya, sekarang telah menjadi pohon raksasa.

Lalu katanya:

* Disaat TUHAN seakan tak peduli pada TANGISANku, ternyata DIA sedang MENAMPUNG AIR MATAku.

* Disaat TUHAN seakan BERDIAM DIRI terhadap PENDERITAANku, ternyata DIA sedang BUAT JALAN KELUAR bagiku.

* Disaat TUHAN terasa JAUH. ternyata DIA sedang MERANGKULku erat-erat.

* Disaat TUHAN seakan TIDAK MENEPATI JANJINYA, ternyata DIA telah MEMENUHI semua yang kuperlu.

TUHAN bekerja di tempat tersembunyi, walau tak nampak, namun hasilnya nyata bagi kehidupanku, Setiap tarikan nafas, seharusnya selalu mengingatkanku akan KARYA KASIHNYA yang TERUS AKTIF.

* Banyak orang tidak menyadari kesukaran yang dialaminya di MASA LALU adalah sebuah PROSES untuk membuat Anda kuat & bertumbuh menjadi pribadi yang TANGGUH di MASA KINI & MENJADI SALURAN BERKAT buat sesama serta bagi KEMULIAAN TUHAN.

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”
~Pengkhotbah 3:11~

No comments:

Post a Comment