Aku memiliki orang yang kusayangi di hidupku. Aku sangat rindu berada di dekatnya. Aku sangat antusias mendengar setiap ceritanya. Aku pun sangat menunggu-nunggu kesempatan untuk bercerita dengannya. Sukacitanya adalah
sukacitaku Aku sangat menyayangi dia sampai-sampai aku tak ingin suatu yang
buruk menimpanya. Karna itu aku berusaha menjaganya. Aku dapat merasakan
kesedihan yang dia rasakan Sampai-sampai aku mencoba berusaha untuk menghapus
kesedihannya.
Namun terkadang tanpa sadar aku menuntut perubahannya Aku menuntutnya untuk berubah dengan cepat. Bahkan aku merasa kecewa ketika dia mengulangi kesalahannya. Aku marah kepadanya ketika dia tidak mampu berubah. Tanpa kusadari ternyata aku telah mencoba mengambil alih bagian Tuhan Seharusnya hanya Tuhan yang mempunyai andil untuk mengubahkannya. Aku malah mengandalkan kekuatanku sendiri untuk mencoba mengubahkannya Tuhan ampunilah aku... Dan akhirnya Tuhan pun berkata kepadaku : Anak Ku, engkau harus tahu bahwa. Aku terlebih menyayangi dia daripada rasa sayangmu kepadanya.
Aku yang paling tahu bagaimana menjaga hidupnya Aku yang paling mengerti bagaimana harus mengubahkannya Dan Aku yang mempunyai cara yang paling tepat untuk memproses hidupnya Berhentilah mencoba mengubahkannya, sebab itu adalah bagianKu Berhentilah menuntut perubahannya, sebab engkau tidak akan pernah bisa mengubah hidupnya dengan caramu Hal terbesar yang bisa engkau lakukan untuk dia adalah terus berdoa untuk dia dan tetaplah mengasihi dia tanpa syarat Sadarilah bahwa Aku sangat mengasihimu dan juga dirinya. Thank You Abba Father...
Namun terkadang tanpa sadar aku menuntut perubahannya Aku menuntutnya untuk berubah dengan cepat. Bahkan aku merasa kecewa ketika dia mengulangi kesalahannya. Aku marah kepadanya ketika dia tidak mampu berubah. Tanpa kusadari ternyata aku telah mencoba mengambil alih bagian Tuhan Seharusnya hanya Tuhan yang mempunyai andil untuk mengubahkannya. Aku malah mengandalkan kekuatanku sendiri untuk mencoba mengubahkannya Tuhan ampunilah aku... Dan akhirnya Tuhan pun berkata kepadaku : Anak Ku, engkau harus tahu bahwa. Aku terlebih menyayangi dia daripada rasa sayangmu kepadanya.
Aku yang paling tahu bagaimana menjaga hidupnya Aku yang paling mengerti bagaimana harus mengubahkannya Dan Aku yang mempunyai cara yang paling tepat untuk memproses hidupnya Berhentilah mencoba mengubahkannya, sebab itu adalah bagianKu Berhentilah menuntut perubahannya, sebab engkau tidak akan pernah bisa mengubah hidupnya dengan caramu Hal terbesar yang bisa engkau lakukan untuk dia adalah terus berdoa untuk dia dan tetaplah mengasihi dia tanpa syarat Sadarilah bahwa Aku sangat mengasihimu dan juga dirinya. Thank You Abba Father...
Kredit: Ester Irent Nababan (Facebook)
To my beloved brother in Christ; Dkn. Maikol (Wisma SIB Likas), thanks for everything you have shared to me. The best teacher is our experience. Being empathy is totally different than you had passed it in your life. And it not enough actually. Even though I am not good enough in practicing my religion. But, I find that I need God to grow and growing up in my life. I am nothing without God. Brother, thanks...
To my beloved brother in Christ; Dkn. Maikol (Wisma SIB Likas), thanks for everything you have shared to me. The best teacher is our experience. Being empathy is totally different than you had passed it in your life. And it not enough actually. Even though I am not good enough in practicing my religion. But, I find that I need God to grow and growing up in my life. I am nothing without God. Brother, thanks...
No comments:
Post a Comment